Dipublikasikan tanggal 18 Nov 2013 By Ide Kreatif
Situs purbakala peninggalan masa kejayaan Airlangga, kembali ditemukan di Kabupaten Lamongan Jawa Timur (19/11/2013.) Setelah menemukan candi slumpang didekat aliran bengawan solo, kini ditemukan candi di wilayah selatan Lamongan di dusun Montor Desa Patakan Kecamatan Sambeng yang diduga merupakan wilayah ibu kota kerajaan Airlangga pada abad 11 sampai abad ke 12.
Candi Patakan ini diduga merupakan ibu kota kerajaan Airlangga. Pasalnya, ditemukan bentangan luas pagar, pelataran dan gapura sebagai akses pintu masuk yang kini masih tertimbun.
Pondasi candi sepanjang 17 meter dan lebar 10 meter ini, terbuat dari unsur dua batu yakni batu kapur dan batu bata, dan menghadap ke barat. Dari posisi candi yang menghadap ke arah barat, dapat disimpulkan, jika bangunan suci atau candi ini merupakan candi pendarmaan terhadap raja atau orang-orang penting pada jamannya.
Saat dilakukan penggalian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Propinsi Jawa Timur, di salah satu sisi bangunan terdapat sebuah lubang yang berbentuk persegi panjang kurang lebih 1 meter. Jika ditengok ke dalam dapat dilihat sebuah terowongan yang memanjang dan kini terowongan tersebut penuh dengan air.
Selain itu, di tengah-tengah bukit tersebut, ditemukan sebuah lubang persegi panjang yang diduga adalah tempat lingga yoni yang kini sudah tidak ada lagi.
Dari proses penggalian ini, juga diketahui bangunan candi merupakan sebuah kompleks bangunan yang tidak hanya berdiri sendiri, namun berupa kompleks yang terdiri dari banyak candi dan situs-situs lainnya. Pasalnya, di sekitar candi ditemukan bekas pagar, bekas sungai dan bendungan air kuno, serta keramik tembikar.
Candi Patakan ini diduga merupakan ibu kota kerajaan Airlangga. Pasalnya, ditemukan bentangan luas pagar, pelataran dan gapura sebagai akses pintu masuk yang kini masih tertimbun.
Pondasi candi sepanjang 17 meter dan lebar 10 meter ini, terbuat dari unsur dua batu yakni batu kapur dan batu bata, dan menghadap ke barat. Dari posisi candi yang menghadap ke arah barat, dapat disimpulkan, jika bangunan suci atau candi ini merupakan candi pendarmaan terhadap raja atau orang-orang penting pada jamannya.
Saat dilakukan penggalian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Propinsi Jawa Timur, di salah satu sisi bangunan terdapat sebuah lubang yang berbentuk persegi panjang kurang lebih 1 meter. Jika ditengok ke dalam dapat dilihat sebuah terowongan yang memanjang dan kini terowongan tersebut penuh dengan air.
Selain itu, di tengah-tengah bukit tersebut, ditemukan sebuah lubang persegi panjang yang diduga adalah tempat lingga yoni yang kini sudah tidak ada lagi.
Dari proses penggalian ini, juga diketahui bangunan candi merupakan sebuah kompleks bangunan yang tidak hanya berdiri sendiri, namun berupa kompleks yang terdiri dari banyak candi dan situs-situs lainnya. Pasalnya, di sekitar candi ditemukan bekas pagar, bekas sungai dan bendungan air kuno, serta keramik tembikar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar